Pemotongan ini berpotensi menghambat prestasi talenta muda Indonesia di berbagai kompetisi, baik nasional maupun internasional. Sehingga inilah yang penyebab mengapa diawal masa jabatan Prabowo-Gibran mengalami banyak demonstrasi dan kritik tajam dari masyarakat sipil.
Kebijakan yang dikeluarkan dirasa tidak berdampak langsung kepada masyarakat secara umum karena stigma “siapapun presidennya kehidupan Masyarakat akan tetap sama” tidak sejalan lagi. Pada dasarnya jika kita kembali dengan persamaan pendekatan dasar pertumbuhan ekonomi yaitu Y=C+I+G+(X-M) di awal masa jabatan Prabowo-Gibran, komponen konsumsi difokuskan untuk program prioritas yakni Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Objek komponen konsumsi tesebut terfokus kepada kelompok penerima MBG saja, dilain sisi banyak masyarakat justru mengalami kerugian akibat pemangkasan anggaran yang ada” ungkapnya.