Sebelumnya, Lapas Nunukan kedatangan ustad Dimas dari Polres Nunukan berpakaian seragam Polri memimpin shalat isya dan tarawih bersama dengan 127 warga binaan dari blok Singosari, blok Kartanegara dan blok majapahit
Dalam tausiahnya, ustad Dimas mengatakan pelaksanaan shalat tarawih di Lapas bukan hanya sekedar ibadah, tetapi sekaligus membangun solidaritas dan kepedulian di antara warga binaan.
“Ramadhan sebagai sarana Refleksi Untuk menjadi Pribadi yang Lebih Baik. Selalu mendekatkan diri kepada Allah, dengan segala keadaan kita diwajibkan hanya meminta kepada allah karena cuma allah yang bisa menolong kita,” bebernya.
Dimas juga berpesan kepada seluruh warga binaan bahwa keterbatasan tidak dapat menghalangi pertumbuhan spiritualitas dan semangat untuk merayakan bulan suci Ramadhan seseorang meski berada di lingkungan Lapas.