Kehadiran TP PKK Pemprov Kaltara di Lapas Nunukan disertai para instruktur ahli di bidangnya, para instruktur berpengalaman ini nantinya memberikan praktek pelatihan secara langsung yang diikuti narapidana.
Adapun pembinaan yang diberikan untuk perempuan berupa pelatihan potong atau merias rambut, memasak olahan kuliner untuk tujuan produksi usaha dan pelatihan wirausaha pembuatan aksesoris manik-manik dekorasi kecil.
“Untuk narapidana laki-laki diberikan pelatihan cara berkebun yang baik dan menciptakan pupuk sisa-sisa limbah lingkungan menjadi pupuk organik,” jelasnya.
Tidak sebatas pelatihan, TP PKK Pemprov Kaltara menyiapkan peralatan praktek pelatihan sesuai bidangnya, dan sekaligus memberikan harapan bahwa keterampilan para narapidana akan didukung oleh Lapas dan pemerintah.
Narapidana yang telah memiliki keterampuan diharapkan bisa mengembangan kemampuannya membuka wirausaha dan bertanggung jawab atas kehidupannya, sehingga ketika keluar dari lapas tidak lagi tergantung bantuan orang lain.
“Nanti misalnya PPK Nunukan butuh konsumsi untuk kegiatan, bisa langsung menghubungi Lapas Nunukan minta dibuatkan makanan ini atau itu,” tambahnya.
Sebelum meninggalkan Lapas Nunukan, Rahmawati menyempatkan diri memberikan arahan-arahan kepada narapidana dan melihat proses pelatihan potong rambut, pembuatan kue dan lahan ketahanan pangan.