Tertipu Travel Haji, Warga Nunukan Lapor Polisi, Mengaku Bayar Rp 200 Juta

oleh -924 views
oleh
Dewi salah seorang korban keberangkatan haji melalui travel Nebi Matuju

NUNUKAN.LK – Seorang warga Jalan Jamaker, Kecamatan Nunukan,  Kabupaten Nunukan, Dewi Sartika Abidin (41) menjadi korban penipuan travel haji Nebi Matuju. Korban mengaku membayar Rp 200 untuk berangkat haji.

“Kami semua dikasih visa amil atau pekerja dan selama di Arab Saudi, lebih banyak berdiam atau disembunyikan di kamar hotel,” kata Dewi, Rabu (09/07/2025)

Dewi berangkat bersama 29 orang calon jamaah haji. Biaya murah menjadi alasan Dewi bersama jamaah lainnya memilih travel Nebi Matuju, lagi pula korban mengaku mengenal pengurus travel hajinya.

Sebagai calon jamaah haji, Dewi menyetorkan uang tunai perjalanan ibadah haji sebesar Rp 200 juta dari total yang harus dibayar Rp 240 juta kepada perempuan berinisial NR, selaku pengurus atau orang yang mencari calon jamaah haji travel Nebi Matuju di Nunukan.

“Sebenarnya saya sudah ikhlas tidak mempersoalkan, tapi muncul kesal karena NR minta terus sisa uang Rp 40 juta, padahal kami disana layaknya tidak berhaji,” tuturnya.

dokumen perjalanan luar negeri digunaakan Dewi melaksanakan haji

Dewi mengaku cukup mengenal baik NR, sehingga tidak menyangka teman tersebut tega melakukan penipuan, karena itulah, dirinya mengambil langkah melaporkan perkara ke Polisi dilengkapi dokumen bukti keberangkatan haji.

Keanehan keberangkatan haji mulai terlihat ketika calon jamaah harus melakukan biometric guna mendapatkan visa haji di Surabaya. Keanehan lagi adalah rute perjalanan yang tidak sesuai dengan rute jamaah haji resmi lainnya.

“Kami berangkat dari Nunukan ke Surabaya, kemudian lanjut Riau, lanjut lagi ke Batam menyerang naik kapal ke Singapura. Dari sana lanjut ke Kuala Lumpur untuk melanjutkan perjalanan ke Dubai, setiba disana lanjut ke Riyadh, Arab Saudi,” jelasnya.

Selama berada Jeddah Arab Saudi, para jamaah haji diminta sembunyi di kamar penginapan, dan disaat waktu hari wukuf arafah, semua calon dibawa naik bus dengan jendela tertutup gorden menuju lokasi ibadah.

No More Posts Available.

No more pages to load.