“Saya tidak pernah dilaporkan hasil pekerjaan ini, padahal program ini hasil Jaring Aspirasi Masyarakat (Jasmas) reses DPRD Kaltara,” tuturnya.
Terhadap persoalan ini, Politisi partai Hanura ini berencana bertemu dengan kelompok tani penerima bantuan meminta ada pertanggungjawaban sosial terhadap peternakan sapi dengan cara pengadaan sapi secara mandiri.
Sebab kata dia, sangat disayangkan jika fasilitas kandang, pembukaan lahan pangan dan kelengkapan peralatan peternakan yang sudah terlanjur dianggarkan pemerintah, dibiarkan terbengkalai tanpa menghasikan ternak sapi.
“Nanti saya ketemu kelompoknya. Karena ini usulan mereka, kalau perlu kelompoknya membiayai kembali peternakan dengan membeli sapi lokal secara mandiri tanpa bantuan pemerintah,” bebernya.
Akbar menuturkan, pengembangan ternak sapi merupakan program yang sangat bagus karena berhubungan dengan swasembada daging yang terintegrasi dengan kebutuhan sapi dan daging di wilayah perbatasan Nunukan.
Bahkan, Pemerintah Kaltara menjadi pengembangan ternak sapi dan hewan lainnya sebagai program unggulan dengan pilot projek penternakan kambing di Kabupaten Bulungan yang berhasil mengembangan ternak .
“Saya sudah pernah lihat peternakan kambing milik pak Asse yang berhasil di daerah Bulungan, kalau di Nunukan kelompok taninya katanya pengen sapi kan,” tutupnya.