SMAN di Nunukan Ikut Keracunan MBG, Guru dan Pelajar Temukan Ulat di Ikan Tongkol

oleh -1,467 views
oleh

Pasca dua kejadian itu, pihak sekolah melaporkan kejadian dugaan makanan tidak memenuhi standar kesehatan ke UPTD Dinas Pendidikan Nunukan Selatan, untuk selanjutnya ditindaklanjuti ke Dinas Pendidikan Kalimantan Utara.

Baca juga : 

Pemberian makan bergizi merupakan program yang sangat baik tidak hanya membantu pertumbuhan gizi pada anak, namun juga membantu orang tua mengurangi beban biaya bagi anak-anaknya memenuhi asupan makanan sehat.

Tidak sedikit orang tua menyampaikan dukungannya dengan MBG karena uang jajan anaknya di sekolah berkurang sejak ada MBG, anak-anak juga bisa menyisihkan sebagian uangnya untuk menabung.

“Saya tanya ke beberapa anak-anak, mereka sangat terbantu dengan MBG karena ada uang sisa untuk menabung, tapi mayoritasnya mereka suka dikasih makan gratis tiap hari,” terangnya.

Tanggapan Perwakilan BGN

Perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) wilayah Kecamatan Nunukan Selatan, Aji Sanjaya mengaku tidak mengetahui ataupun menerima laporan dugaan keracunan pelajar SMAN 2 Nunukan yang peristiwanya bersamaan SDN 03 Nunukan.

“Kami cuma terima laporan SDN 03 Nunukan Selatan, untuk SMAN 2 Nunukan tidak melaporkan, begitu pula di sekolah-sekolah lainnya,” bebernya.

Aji menerangkan, hasil investigasi pengawas BGN Nunukan Selatan terhadap dugaan keracunan menu MBG kemungkinan disebabkan dari bahan baku daging ayam yang dibeli pihak dapur di penjual ayam pinggir jalan.

Pembelian daging ayam tersebut dikarenakan kebutuhan ayam yang awal diperkirakan 300 kilogram tercukupi, namun nyatanya kurang, sehingga pengelola dapur menambah 20 kilogram daging ayam.

“Perhitungan dapur meleset lauk ayam tidak cukup, jadi beli daging ayam di pinggir jalan, bukan di tempat biasa langganan,” jelasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.