Namun, lanjutnya, jika ada program yang memang harus dievaluasi atau disesuaikan dengan perkembangan situasi dan kondisi, maka Bupati dan Wakil Bupati tidak akan pernah ragu untuk melakukan perubahan.
“Jangan pernah takut dan alergi dengan kata perubahan, karena sejatinya perubahan adalah sesuatu yang pasti terjadi, setiap perubahan harus diterima,” bebernya.
Irwan menerangkan, bahwa perubahan hendaknya dihadapi dan disikapi secara fleksibel serta professional. Sebagai contoh perubahan tentang efisiensi anggaran yang saat ini ramai diperbincangkan oleh semua kalangan.
Sebagai bagian dari pemerintahan di Republik Indonesia, mau tidak mau atau siap tidak siap, kepada daerah harus menerimanya karena dalam situasi seperti inilah dibutuhkan kelenturan, kreativitas dan inovasi untuk menyikapinya perubahan.
“Ibarat sebuah kapal yang akan berlayar, Bupati sebagai nahkodanya akan menyatukan seluruh anak buah kapal dan penumpangnya untuk menentukan tujuan yang sama,” terangnya.
“Hari ini Nakhoda kapal Pemerintah Nunukan sudah berganti. maka sebagai nakhoda yang baru, saya harapkan semua ABK dan penumpang kapal bisa menyatukan arah dan tujuannya,” tambahnya.
Impian membangun Nunukan yang idam – idamkan tidak mungkin dicapai jika hanya duduk – duduk dan berpangku tangan. Untuk itu, Irwan minta semua mengambil bagian dan tanggung jawab sesuai dengan posisi dan porsinya masing – masing.
Kabupaten Nunukan memiliki sumber daya alam melimpah dan sumber daya manusia yang cukup banyak dengan segala kemampuannya dalam menuju Nunukan lebih baik di tahun- tahun berikutnya.
