“Untuk minumnya ada jus buah alpukat, es teh, pop es, milo es dan minuman lainnya dalam bentuk saset, harga minuman dingin dari Rp 3.000 sampai Rp 10.000,” terangnya.
Dalam kondisi berkurangnya omset, Fajar tetap berterima kasih kepada pemerintah karena telah mengadakan MBG bagi anak-anak sekolah, makanan gratis ini setidaknya akan mengurangi orang tua dalam memenuhi gizi.
Menurutnya, program MBG harus diterima semua masyarakat termasuk pemilik kantin atau warung di sekolah-sekolah, berkurangnya omset usaha adalah bagian plus dan minus dari kegiatan ini.
“Ada plus dan minusnya, kami warung di sekolah berkurang omset, tapi sisi baiknya anak-anak dapat makan gratis tiap hari, toh kita semua punya anak,” bebernya.
Fajar berkeyakinan usaha warung miliknya tidak akan tutup atau kehilangan pembeli karena pelaksanaan MBG di SMPN 1 Nunukan digelar pukul 12:00 Wita atau bertepatan istirahat kedua sekolah.
Jumlah pelajar SMPN 1 Nunukan mencapai 840 orang, sebagian dari anak-anak tersebut pasti berbelanja di istirahat pertama, terutama bagi siswa dan siswi yang doyan jajan dan tidak kuat menahan rasa lapar hingga siang.
“Ada saja rezekinya, kalau nasi dan mie tidak tutup, masih ada jajanan lainnya, anak-anak disini pasti jajan,” ungkapnya.