Saat ini Dinas Sosial Nunukan sedang mendata ulang jumlah anak anak usia sekolah yang masuk dalam daftar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai data awal gambaran siswa keluarga miskin.
Kemudian, tidak hanya gedung sekolah, pemerintah pusat akan menyiapkan guru beserta asrama untuk 45 orang, sekolah juga dilengkapi gedung serbaguna dan gedung olahraga, sarana ibadah dan lainnya.
“Anak-anak putus sekolah karena terkendala biaya bisa masuk sini, begitu pula anak-anak Pekerja Migran Indonesia yang sulit untuk bersekolah,” tutupnya.