Alasan Irwan mengingatkan persoalan ini berkaca dari pengalaman, dimana para ASN yang sudah terlanjur menggadaikan SK bisanya kehilangan semangat dalam bekerja, karena terkadang sisa gajinya Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu.
“Beli mobil mungkin bisa ditunda, kalau mampunya kita hanya naik motor, naik motor dulu tidak ada,” sebutnya.
Tidak ada larangan bagi ASN pinjaman atau kredit uang di bank, namun sekali lagi pikirkan secara seksama dampak positif dan negatif dari keputusan mendapatkan uang tersebut. Jadilah ASN sederhana tanpa bermewah-mewah.
ASN baru seringkali tergoda untuk menggadaikan SK demi memenuhi kebutuhan konsumsi yang lebih tinggi, seperti mengikuti tren atau memiliki gaya hidup yang lebih mewah. ASN hendaknya mengelola keuangan dengan baik, memprioritaskan kebutuhan pokok.
“Jangan kehilangan etos dan semangat kerja melayani masyarakat gara-gara gaji habis bayar utang di bank,” tegasnya.