“Kita harus punya regulasi mengatur berapa harga terendah, begitu pula kualitas harus diatur sesuai pasar. Kalau keduanya bisa dijalankan, yakinlah harga pasti kembali membaik,” sebutnya.

Ladullah mengatakan, Basri – Hanafiah juga sangat respek terhadap keluhan pedagang yang selama dipungut biaya-biaya terlalu besar oleh oknum-oknum tertentu dalam tiap pengiriman barang di pelabuhan Nunukan.
Tingginya biaya angkut kapal, tarif masuk pelabuhan dan terlebih pungut di luar ketentuan resmi secara tidak langsung berimbas pada harga jual ditingkat petani, sebab pedagang memasukan pungutan tersebut sebagai biaya yang harus dihitung.
“Pak Basri janji kalau beliau jadi Bupati Nunukan, pungutan-pungutan itu akan dipangkas, setidaknya tidak terlalu besar seperti sekarang,” tegasnya.
Olah Sampah jadi Panahan Ombak
Selain persoalan harga dan kualitas rumput laut, Basri- Hanafiah akan memperhatikan imbas dari semakin besarnya usaha rumput di pulau Nunukan dan Sebatik, yakni persoalan sampah botol bekas pelampung rumput laut.
Sampah-sampah bekas botol rumput laut sudah sangat mencemari perairan Nunukan, kondisi ini tidak baik bagi kesehatan dan lingkungan tempat tinggal warga yang berada di sepanjang pesisir pantai atau laut.