NUNUKAN.LIPUTAN.KALTARA – Cemburu buta membuat MK (19) pria pengangguran warga Jalan Cut Nyak Dien, Kelurahan Nunukan Tengah Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan kerap kali berbuat kasar menganiaya pacarnya.
Tidak terima dengan ulah sang pacar, korban DP (21) akhirnya memutuskan hubungan asmara dan melaporkan pacarnya ke Polsek kota Nunukan, dengan tuduhan penganiayaan menyebabkan luka memar dan sakit dibagian perut
“Pelaku dan korban saling mengenal bahkan sudah cukup lama menjalin hubungan percintaan atau pacaran,” kata Karyadi, Selasa (27/02/2024).
Peristiwa penganiayaan bermula pada Jumat 22 Februari 2024 korban yang berstatus mahasiswa menghubungi pelaku melalui aplikasi messenger meminta kartu memory card dan dijawab pelaku ada di gundukan pasir, kau carilah disitu.
Korban yang tiba di lokasi gundukan tanah di Jalan Cut Nyak Dien Nunukan tidak menyadari bahwa pelaku muncul dari belakang sambil mengambil kunci motor korban dan berkata mampus kau pulang jalan kaki.
“Kunci motor korban diambil pelaku, tapi korban tidak memperdulikan tetap berjalan menuju dekat rumah walet,” sebutnya.
Melihat korban tidak memperdulikan dirinya, pelaku marah mengejar korban dari arah belakang dan menabrakkan sepeda motornya ke kaki korban bagian kanan. Merasa kesakitan, korban berupa berlari untuk menghindar kejaran.
Tidak hanya kaki kanan, pelaku juga menabrakan sepeda motornya ke kaki kiri korban, korban tidak memperdulikan berusaha berlari lebih jauh menuju bangunan rumah ibadah yang berada di sekitar lokasi kejadian.
“Tindakan pelaku semakin nekat melempari korban menggunakan batu yang mengenai paha dan perut korban,” sebutnya.
Dalam keadaan sakit terkena lemparan batu, korban yang ketakutan berlari sembunyi dibalik pohon mangga dikejar oleh pelaku serta merampas handphone dan menarik baju pacarnya hingga rusak robek.
Pelaku berupaya mengintimidasi korban dengan mengajaknya ke dekat embung persemaian PDAM Nunukan, korban kembali dianiaya dengan cara dipukul menggunakan tangan kosong di bagian kepala.
“Setelah menganiaya pacarnya, pelaku dengan santainya mengantar korban ke rumah teman korban di Jalan Lumba-Lumba Nunukan, kemudian pelaku pergi begitu saja,” ucapnya.
Korban mengaku intimidasi dan kekerasan terhadap dirinya bukanlah kali pertama, pelaku sering kali melakukan kekerasaan ketika merasa tidak senang dengan pacarnya atau ada hal yang membuat pelaku kesal.
“Pelaku memiliki rasa cemburu berlebihan dan kalau sudah marah selalu memukul pacarnya,” beber Karyadi.