50 Hektar Lahan Persawahan di Sebatik Terancam Gagal Panen Akibat Kekeringan

oleh -1,081 views
oleh
Kondisi terkini lahan persawahan di Kecamatan Sebatik Barat (foto :Liputankaltara)

NUNUKAN.LIPUTAN.KALTARA – Kemarau panjang dan kekeringan mengancam kawasan persawahan di perbatasan pulau Sebatik, kabupaten Nunukan. Petani dihantui oleh kemungkinan gagal panen

“Lahan persawahan seluas 50 hektar di Sebatik sudah ditanami benih-benih, kalau kondisi alam begini kemungkinan benih akan mati,” kata Kepala Bidang Infrastruktur Sarana Pangan dan Prasarana Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Nunukan, Sambiyo

Potensi gagal panen lahan persawahan dapat dilihat dari minimnya curah hujan dan hampir tidak adanya sumber air yang masuk ke persawahan. Padahal hasil padi di Sebatik sangat dibutuhkan warga dalam membatasi kedatangan beras luar.

Tidak sebatas kekeringan biasa, kemarau di awal tahun menciptakan retakan – retakan pada tanah akibat tidak adanya genangan air yang masuk, bahkan bagian lumpur di lapisan bawah tanah ikut mengering.

“Retakan pada tanah itu akibat lumpur di bagian bawah sudah mengering, jadi tanah bagian atas pecah,” sebutnya.

Minimnya pasokan sumber air di pulau Sebatik tidak lepas pula dari semakin meluasnya pembukaan dan penambahan lahan perkebunan kelapa sawit masyarakat yang berada di sekitar perbukitan.

Untuk mengatasi kekeringan ini, (DKPP) Nunukan mengusahakan pembangunan sumur bor guna mengurangi kekeringan sawah agar benih – benih padi yang sudah tumbuh mendapat resapan air.

“Solusinya mungkin bisa membuat sumur bor agar petani tidak merugi atau bahkan tanaman mati total ya,” ucapnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.