Bupati Nunukan Sampaikan Nota Pengantar RPJPD Tahun 2025 – 2045  

oleh -1,680 views
oleh
Bupati Nunukan Asmin Laura menyerahkan nota pengantar RPJPD kepada ketua DPRD Nunukan Hj Rahma Leppa

NUNUKAN – Indek Pembangun Manusia (IPM) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), dalam kurun waktu 5 tahun terakhir mengalami peningkatan dari tahun 2019 sebesar 66,32 naik menjadi 68.43 di tahun 2023.

Kenaikan IPM tersebut dijelaskan Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura dalam sidang paripurna DPRD Nunukan dengan agenda, penyampaian nota pengantar atas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2025 – 2045.

“Selama 5 tahun IPM Nunukan naik sebesar 2,11 persen. Peningkatan ini terjadi di semua dimensi meliputi,  umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan kualitas hidup masyarakat,” kata Laura, Senin (24/06/2024).

Peningkatan IPM Nunukan tidak diimbangi dengan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), dimana LPE tahun 2019 sebesar 6,77 persen mengalami penurunan pasca wabah Covid-19 di tahun 2020 – 2021 hingga tahun 2022 diangkat 5,24 persen.

Pasca berakhirnya pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Nunukan di tahun 2023 kembali merosot di angka 4,16 persen atau turun 1,1 persen dari tahun sebelumnya. Turunnya LPE ini dipengaruhi oleh dampak ekonomi global

“Dampak ekonomi global semakin menurunkan LPE Nunukan, tapi secara garis besar masih lebih baik dari Provinsi Kaltara dan Nasional,” bebernya.

Kemudian, Tingkat Pembangunan Terbuka (TPT)) Nunukan dalam kurun waktu 5 tahun mengalami fluktuasi dengan kecenderungan menurun. TPT tahun 2023  di angka 2,69 persen jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2029 sebesar 3,91 persen.

“Angka TPT Nunukan tahun 2023 lebih rendah dari Provinsi Kaltara dan nasional, Pemerintah Nunukan akan melakukan mengevaluasi perbaikan di tahun berikutnya,” ucapnya.

Laura menuturkan, angka kemiskinan merupakan salah satu tolok ukur kesejahteraan masyarakat yang berkaitan erat dengan faktor ekonomi. Kemiskinan merupakan permasalahan utama yang harus diperhatikan pemerintah daerah

Pada tahun 2019, angka kemiskinan Nunukan sebesar 6,11 dan tahun 2023 sebesar 5,53 persen, turunnya angka kemiskinan ini tidak lepas dari upaya pemerintah yang terus menerus memperbaiki taraf hidup ekonomi masyarakat.

“Kalau dibanding Provinsi Kaltara dan nasional, angka kemiskinan kita tahun 2023 lebih rendah, tapi Nunukan akan terus menunjukan kemiskinan secara bertahap,”  bebernya.

Sementara itu, Rasio Gini, Indeks Gini Nunukan selama periode 2019 – 2023 lebih baik dibandingkan dengan Provinsi Kaltara dan nasional. Rata-rata pertumbuhan indeks gini Nunukan cenderung menurun sebesar 0,26.

“Ketika indek gini mengalami penurunan, maka secara otomatis pendapatan dan pengeluaran masyarakat Nunukan semakin merata,” ucapnya.

Diakhir penyampaian, Laura menyebutkan bahwa proyeksi pertumbuhan penduduk Nunukan di tahun 2045 atau 20 tahun kedepan mencapai 272.981 jiwa. Pertumbuhan penduduk dalam jangka panjang akan mempengaruhi kebutuhan sarana dan prasarana masyarakat.

Proyeksi sarana prasarana bertujuan untuk mengetahui kebutuhan infrastruktur di masa mendatang, agar keberadaan dan pelayanan sarana prasarana dapat terpenuhi dan terjangkau oleh seluruh kalangan masyarakat .

“Kita harus memikirkan proyeksi kebutuhan rumah tempat tinggal, kebutuhan air minum, kebutuhan listrik, kebutuhan pengelolaan sampah, dan kebutuhan fasilitas kesehatan/pendidikan. Kebutuhan itu harus masuk di visi RPJPD tahun 2025 – 2045,” tutupnya.