NUNUKAN– Pemasangan baliho Brigjen Andi Sulaiman Bakal Calon (Balon) Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), memanfaatkan fasilitas umum tiang listrik lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di wilayah Nunukan mendapat protes dari masyarakat.
“Saya menyampaikan aspirasi masyarakat, itu baliho pak jenderal apakah ada izinnya di pemerintah, kalaupun ada kenapa terpasang menempel di lampu jalan,” kata Anggota DPRD Nunukan Andre Pratama, Sabtu (15/06/2024).
Sebagai seorang aparatur negara, harusnya pemilik baliho memberikan pengarahan kepada timsesnya agar mematuhi aturan yang berlaku di tiap daerah, apalagi jumlah baliho yang terpasang cukup banyak.
Andre juga mempertanyakan Dinas Perhubungan dan Satpol PP yang belum mengambil tindakan tegas, padahal sudah jelas ada larangan pemasangan iklan produk ataupun yang menyerupai memperkenalkan seseorang di bagian tempat tertentu.
“Sekalipun itu reklame komersial berbayar, tetap ada tempat terpasangnya, tidak boleh asal pasang di fasilitas milik pemerintah,” tegasnya.
Selain menyalahi aturan, pemasangan baliho balon Gubernur Kaltara di bagian tengah median jalan dapat membahayakan pengguna jalan karena bagian ujung kayu bingkai baliho masuk ke jalan umum.
Belum lagi cuaca di wilayah Kabupaten Nunukan dalam satu bulan terakhir ini sering kali turun hujan deras disertai hembusan angin kencang, yang sewaktu-waktu dapat merobohkan baliho beserta bingkai kayunya.
“Kita tidak minta-minta, tapi misalnya ada motor lewat, lalu baliho itu terlepas mengenai pengendara motor, kalau sudah begitu apa tidak menimbulkan kecelakaan di jalan,” bebernya.
Andre menuturkan, masyarakat berhak mendapatkan keselamatan dan kenyamanan dalam berkendara. Ketika ada hal mengganggu dan membahayakan, maka sudah seharusnya pemerintah dapat menertibkan dengan baik.
Untuk itu, dia meminta instansi terkait secepatnya berkoordinasi menanggapi keluhan masyarakat ini, jangan menunggu ada korban atau masyarakat berteriak – teriak protes menyampaikan keluhannya.
“Saya orang partai politik, tapi apa disampaikan ini tidak memiliki tendensi negatif terhadap calon gubernur manapun, ini murni menyuarakan hati masyarakat,” bebernya.
Andre mengaku sudah menghubungi Kasat Satpol PP Mesak Adianto mempertanyakan persoalan baliho yang terpasang di tengah median jalan, dia mempertanyakan sikap pemerintah daerah yang terkesan lambat.
Padahal, baliho-baliho Andi Sulaiman berpakaian dinas bertulisan calon gubernur Kaltara 2024 sudah terpasang berapa hari menghiasi jalan – jalan di wilayah Kecamatan Nunukan dan Nunukan Selatan.
“Jabawan Kasat Pol PP cuma nanti kita koordinasikan ke instansi terkait, masih cari orang yang pasang baliho,” tutup Andre.